DAERAH

Program Sekolah Penggerak di Banjarmasin Raih Penghargaan

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, saat menerima penghargaan dalam program sekolah penggerak dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalsel.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, saat menerima penghargaan dalam program sekolah penggerak dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalsel.


BANJARMASIN – Program sekolah penggerak di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendapat penghargaan  dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalsel,

Sebanyak 16 sekolah di Kota Banjarmasin, telah melaksanakan program sekolah penggerak tersebut pada tahun ini.

"LPMP Kalsel memutuskan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, berhak menerima apresiasi berupa penghargaan, sebagai kepala daerah pemerhati pendidikan program sekolah penggerak," ujar Kepala LPMP Provinsi Kalsel, Yuli Haryanto.

Dia pun berharap, penghargaan ini bisa makin memacu kepala daerah untuk terus memberikan perhatian yang lebih lagi, agar program sekolah penggerak ini berhasil memenuhi tujuan.

"Tujuannya kan mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila," terangnya.


Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, yang meraih penghargaan itu menyampaikan ucapan terima kepada LPMP Kalsel atas kepercayaannya, di mana pemerintahan yang dipimpinnya dipastikan konsisten, mendukung program sekolah penggerak tersebut.

"Terima kasih kepada LPMP yang sudah membuat kegiatan yang sangat bermanfaat, yaitu, forum pemangku kepentingan, untuk meningkatkan mutu pendidikan kita di Kota Banjarmasin, dan saya kira ini upaya kita, untuk mendidik guru-guru kita, agar mereka punya kemampuan di era digital," ujarnya.

Dikatakannya, di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, seluruh pengajar dituntut untuk mengusai sistem pembelajaran digital, dan dengan program sekolah penggerak ini para guru diharapkan bisa cepat menyesuaikannya.

Sehingga, paparnya lagi, para guru yang mengikuti program ini bisa mengusai teknik pembelajaran, termasuk kurikulum pendidikan yang sedang berjalan, dengan metode belajar dan mengajar sistem online.

"Mendidik anak - anak itu dengan pendekatan yang lebih, anak didik sebagai sentra pendidikan, jadi tidak ada anak yang bodoh, semuanya punya bakat, semuanya punya potensi, tinggal kemudian guru-gurunya mengeksplor, sehingga kecerdasannya akan keluar," ucapnya. (*)

Editor: