EKONOMI

Daerah Didorong Terus Tingkatkan Daya Ungkit Ekonomi

Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad. (Net)
Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad. (Net)


JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi itu mengalami pertumbuhan 5,71 persen (year on year) pada triwulan II 2021 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Sumsel, Zulkipli, menjelaskan, perekonomian Sumsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2021 mencapai Rp122,82 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp81,80 triliun.
 
"Pertumbuhan sebesar 5,71 persen (yoy) ini jika dilihat dari berbagai sisi produksi. Untuk pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 19,40 persen, diikuti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 14,21 persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,75," katanya saat rilis melalui akun resmi Youtube BPS Sumsel pada Sabtu (7/8/2021).

Ekonomi Sumsel triwulan II 2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,35 persen (q to q). Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib didorong oleh pembayaran gaji ke 13 dan tunjangan hari raya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
 
"Pertumbuhan tertinggi berikutnya pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian didorong oleh peningkatan produksi pertambangan batubara. Selain itu, Hari Raya Idul Fitri juga turut mendorong pertumbuhan beberapa lapangan usaha seperti perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor," jelas Zulkipli.
  
Komisi XI DPR RI turut mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Anggota Komisi XI, Kamrussamad, mengingatkan agar daerah-daerah dapat terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang nantinya bakal berujung pada membaiknya perekonomian secara nasional. Terutama juga dalam mempersiapkan tahun anggaran 2022. 

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5 persen di tahun 2022 maka harus ditingkatkan konsumsi, investasi dan ekspor. Sebagai pilar utama daya ungkit ekonomi," jelas anggota Fraksi Gerindra itu saat dihubungi Info Indonesia.


Selain itu, menurutnya, diperlukan juga arah kebijakan pemerintah daerah terhadap percepatan industri-industri pengolahan. Sebagai salah satu upaya mendongkrak perekonomian daerah.

"Volume perdagangan yang lain harus lebih efisien karena konektivitas infrastruktur jauh lebih baik," kata Kamrussamad. 

Herman Deru sendiri menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan berbagai cara agar perekonomian provinsi itu tetap stabil kendati di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan penanganan COVID-19 yang tetap mempertimbangkan berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, sosial dan terutama ekonomi.
 
"Kita terus berupaya agar pandemi COVID-19 di Sumsel bisa tertangani dengan baik. Dan perekonomian masyarakat tetap baik atau terkendali," katanya.

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo