JAKARTA - Harga minyak mentah Brent naik 1,48 persen menjadi USD 52,26 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup 1,53 persen lebih tinggi pada USD 49,10 per barel.
“Harga minyak sangat sehat dalam situasi ini,” ungkap Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (19/12/2020).
Anggota parlemen AS mencoba untuk menyetujui paket bantuan virus corona tetapi penghalang jalan potensial baru muncul ketika beberapa Senat Republik bersikeras pada bahasa yang memastikan bahwa program pinjaman Federal Reserve yang telah berakhir tidak dapat dihidupkan kembali.
“Kami melihat peningkatan lebih lanjut dalam risk appetite yang kemungkinan akan didorong oleh kemungkinan perjanjian stimulus AS dan aliran berita yang baik tentang vaksin virus corona,” terang Jim Riterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Meski begitu, melonjaknya jumlah kasus virus di negara-negara ekonomi besar dan pembatasan pergerakan baru di Eropa berdampak pada prospek langsung harga minyak. Jumlah kasus AS naik setidaknya 239.018 pada hari Kamis.
Minyak mendapat dukungan minggu ini dari data pasokan mingguan AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah turun 3,1 juta barel, lebih dari yang diharapkan.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, mendukung pasar dengan memperlambat laju peningkatan pasokan yang direncanakan tahun depan.
Saat ini OPEC + berencana menambah pasokan 500.000 barel per hari pada Januari dan akan bertemu pada awal Januari untuk memutuskan langkah selanjutnya. (red)
Editor: Andyanto
Komentar