JAKARTA - Tak kunjungnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menentukan capres dinilai sebagai strategi politik. Megawati selaku ketua umum pastinya ingin mencapreskan figur yang diinginkan masyarakat.

“Megawati juga melihat politik rakyat atau harapan rakyat pada seorang calon presiden,” kata Dosen Komunikasi Politik Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago saat diwawancarai Info Indonesia, Sabtu (14/1/2023).

Dia mengatakan bahwa Megawati ingin memainkan strategi yang sama seperti ketika mengusung Jokowi di Pilpres 2019.

“Megawati mau menerapkan strategi ini lagi. Memilih calon presiden yang berasal dari aspirasi rakyat,” tuturnya.

Lebih lanjut Faisyal menilai, Megawati tidak ingin terperangkap dengan permainan elite politik lain yang mengusung capres dari eksternal partai.

“Megawati tidak mau terjebak dalam pertarungan antar elite dalam menentukan calon presiden. Ia (Megawati) selalu mencalonkan presiden dari kader,” tandasnya.