POLHUKAM

Sahroni-Airin Bakal Susah Payah

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. (Net)
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. (Net)


JAKARTA - Wacana duet Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dan mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Pilgub DKI Jakarta 2024 tak bakal mulus begitu saja.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebut, Partai Nasdem dan Golkar yang kemungkinan bakal mengusung Sahroni-Airin hanya punya 13 kursi di DPRD DKI Jakarta. Nasdem punya tujuh kursi dan Golkar enam kursi. Artinya, masih membutuhkan sembilan kursi lagi untuk bisa maju di Pilgub DKI Jakarta 2024.

"Yang penting calonnnya dulu di-sounding ke publik. Apakah duet Sahroni-Airin mendapatkan respons positif atau tidak dari warga Jakarta. Di situlah kerja politik yang bakal menentukan segalanya untuk meningkatkan popularitas dan elektabitas dua pasangan yang sedang dijodohkan ini," kata Adi, Senin (14/3/2022).

Menurut Adi, jika kerja politik ini bisa dilakukan, maka akan mudah untuk mengajak partai politik lain untuk berkoalisi. 

"Soal tambahan kendaraan partai relatif lebih mudah kalau duet ini mendapat sambutan baik dari pemilih. Apalagi, Golkar-Nasdem terlihat punya logistik memadai," ungkap Adi.


Selain itu, Sahroni-Airin juga harus menghadapi calon lawan berat jika maju menjadi orang nomor satu dan dua di ibu kota. Ada nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang berstatus petahana. Kader Partai Gerindra itu punya 19 kursi. Artinya Ariza hanya membutuhkan tiga kursi lagi.

Kemudian, ada juga PDIP yang memiliki 25 kursi yang bisa mengusung calonnya sendiri. PDIP punya cukup stok nama untuk dimajukan, seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Adi juga melihat masih ada peluang dari Anies Baswedan jika seandainya tak mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

"Lawan terberat tentu petahana Riza Patria. Posisinya sebagai wagub dan Ketua Gerindra DKI Jakarta relatif lebih dikenal dan kinerjanya mulai dilihat oleh publik. Risma dan Gibran termasuk lawan berat andai PDIP usung salah satunya maju pilkada Jakarta. Mungkin juga Anies Baswedan akan jadi pesaing berat andai tak dapat tiket maju pilpres 2024," kata dia.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di Koran Info Indonesia.

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo