OLAHRAGA

Pembukaan Logistik WSBK Sesuai Prosedur

Petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan logistik dan kargo untuk World Superbike di Sirkuit Pertamina Mandalika. (IG/Bea Cukai Mataram)
Petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan logistik dan kargo untuk World Superbike di Sirkuit Pertamina Mandalika. (IG/Bea Cukai Mataram)


JAKARTA - Kejadian kurang mengenakkan terjadi menjelang bergulirnya World Superbike (WSBK) seri terakhir di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat, akhir bulan ini.

Beredar kabar yang menyebutkan panitia lokal dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) diduga membuka secara ilegal boks kargo milik tim Ducati dan mengutak-atik motor pembalap mereka, Michael Rinaldi.

Kargo serta logistik balapan untuk seri terakhir WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika memang telah mendarat di Bandara Lombok sejak awal pekan ini. Kargo diangkut oleh beberapa pesawat Boeing 777 kargo Qatar Airways yang datang dari Doha, Qatar. Boks kargo dan logistik tim hanya boleh dibuka oleh pihak Bea Cukai atau tim itu sendiri agar mencegah manipulasi dan spionase dari kubu-kubu lain.

Kejadian ini juga diakui oleh Direktur Eksekutif WSBK, Gregorio Lavilla, yang menyampaikan permintaan maaf kepada kubu Ducati.

"Kami sangat meminta maaf, insiden ini di luar kendali kami. Karyawan bersangkutan telah dipecat," tutur Lavilla kepada Speedweek.com.


Speedweek juga melaporkan, bahwa bos Ducati, Paolo Ciabatti, kecewa berat dengan kejadian tersebut. Bahkan, media tersebut menulis bahwa insiden semacam ini hanya terjadi di negara dunia ketiga dan dari 40 tahun lalu.

Terkait hal itu, Direktur Strategis dan Komunikasi MGPA, Happy Harinto, mengklarifikasi bahwa pembukaan peti box motor peserta Asia Talent Cup dan WSBK 2021 di Sirkuit Pertamina Mandalika yang merupakan bagian dari prosedur customs clearance atau impor barang yang harus dilakukan.

Happy mengatakan, seluruh barang yang dibawa masuk Dorna ke Indonesia harus melalui pemeriksaan sebelum diizinkan digunakan. Happy mengungkapkan, sesuai prosedur, barang harus diperiksa dan dibuka oleh pemilik barang, atau dibuka oleh pihak forwarder yang mengurus impor dan ekspor barang tersebut dengan izin dari pemilik yaitu Dorna.

"Saat pemeriksaan dilakukan, peti box motor dibuka oleh forwarder disaksikan oleh pihak Dorna dan custom clearance," kata Happy.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa barang yang dibawa masuk ke Indonesia sesuai master list. Hasil pemeriksaan tersebut nantinya akan menjadi dasar pemeriksaan atas barang-barang yang akan dibawa keluar dari Indonesia, setelah ajang balapan selesai, apakah sesuai dengan jumlah dan jenis barang yang dibawa masuk.

"Sangat disayangkan di saat pemeriksaan dilakukan, ada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengerti proses yang berlangsung, mengambil gambar dan mem-viralkan dengan isi berita yang tidak sesuai," ungkap Happy.

Happy menegaskan, oknum tersebut bukan karyawan MGPA.

"Saya pastikan proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur. Ini event yang sangat penting, yang membawa nama negara ke dunia, karenanya kami berusaha tertib dalam melaksanakannya," kata Happy.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dorna WSBK, Gregorio Lavilla, memahami yang terjadi di lapangan. Dia mengaku mengerti sepenuhnya hal tersebut terjadi akibat antusiasme yang tinggi menyambut ajang WSBK di Mandalika.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di Koran Info Indonesia.

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo