INFOINDONESIA. JAKARTA – Pernyataan Abu Janda alias Permadi Arya terkait islam agama asal Arab yang arogan di Twitternya beberapa waktu lalu, membuat heran Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.
“Saya benar benar tidak habis pikir, bagaimana bisa satu orang makhluk yang mengaku beragama Islam sanggup menghina agama Islam yang dianutnya itu sedemikian rupa,” ujar Tengku dalam Instagramnya yang dikutip InfoIndonesia, Minggu (31/1/2021).
Ia menuturkan, Abu Janda yang mengatakan Islam sebagai agama Arab saja sudah sangat keterlaluan, padahal Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin.
“Apakah ada orang yang beragama Islam tidak paham maksud dan arti rahmatan lil 'alamin, mengingat kata "rahmat dan alam" sudah diserap menjadi bahasa Indonesia sejak masih jadi bahasa asalnya, yakni bahasa Melayu,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pernyataan Abu Janda yang menyisipkan kata arogan yang disematkan terhadap agama Islam, termasuk Abu Janda yang menyinggung segala budaya kearifan lokal yang diharamkan.
“Apalagi dengan mengatakan Islam adalah agama yang "arogan". Yang menganggap murtad wanita berkebaya, mengharamkan wayang kulit, dan jamuan laut. Perlu kita ketahui bahwa agama Islam tidak pernah mengharamkan sesuatu atas umat agama lain,” paparnya.
“Tapi jika keharaman itu diberlakukan hanya untuk umat Islam maka UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 menjamin pelaksanaanmya 100%. Bagaimana mungkin mengatur umatnya sendiri bisa dipersalahkan sebagai agama yang arogan?” sambungnya.
.
Tengku menjelaskan, soal wayang kulit, Wali Songo sudah memodifikasi bentuk tampilan wayang kulit Jawa, sehingga menjadi halal karena tidak lagi berbentuk makhluk hidup seperti asalnya wayang India.
Itulah sebabnya kata dia, Wali Songo ada yang memakai wayang kulit sebagai media dakwah mereka di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.
“Bagaimana mungkin kemudian Abu Janda menuduh Islam sebagai agama arogan yg mengharamkan wayang?” tutur Tengku.
Tengku menambahkan, dengan diadukannya Abu Janda oleh DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), atas prilakunya yang dinilainya telah menghina Islam, serta rasis terhadap Mantan Komnas HAM, Natalius Pigai, sudah semestinya pihak Kepolisian segera menangkapnya.
“Jangan sampai ada kesan seolah-olah dia sengaja dipelihara untuk membuat kegaduhan di NKRI, khususnya pada masyarakat Islam Indonesia. Apalagi pengurus Pusat NU, Anggota DPR RI, dan Wakil Katua Umum MUI sudah menyalakan lampu hijau agar dia segera ditangkap,” tuturnya.
Ia juga berharap agar kegaduhan yang dibuat Abu Janda segera berlalu dan pihak kepolisian adil dan tajam dalam masalah ini.
“Mengingat dia sudah 5 kali dilaporkan tapi terkesan "kebal hukum. Ditunggu langkah Polisi dgn Kapolri barunya.. Semoga kasus ini tidak membuat suasana semakin panas karena lamban diproses. Amin,” tandasnya.
Editor:
Komentar